Mei 14, 2025

Iskaposmeatmarket : Retribusi Pasar Tradisional

Lonjakan Biaya Pasar Di Indonesia

Pasar Beringharjo
2025-04-25 | admin3

5 Pasar Bekas Peninggalan Koloni Belanda

Peninggalan sejarah kolonial Belanda di Indonesia dapat dilihat tidak hanya dalam bentuk bangunan monumental, tetapi juga dalam berbagai infrastruktur yang digunakan sehari-hari, seperti pasar. Pasar-pasar ini, yang dibangun pada era kolonial, menyimpan login rajazeus cerita panjang tentang perkembangan ekonomi dan budaya Indonesia di bawah penjajahan. Banyak pasar ini hingga kini masih beroperasi dan menjadi pusat perdagangan yang penting bagi masyarakat.

Berikut adalah lima pasar bekas peninggalan kolonial Belanda yang hingga saat ini masih menarik perhatian:


1. Pasar Senen – Jakarta

Pasar Senen di Jakarta adalah salah satu pasar tertua yang dibangun pada masa kolonial Belanda. Pasar ini mulai beroperasi pada tahun 1730-an dan dinamakan sesuai dengan nama Senen, seorang tokoh legendaris dalam cerita rakyat Betawi. Selama masa penjajahan Belanda, Pasar Senen digunakan sebagai tempat perdagangan hasil bumi, terutama dari daerah pedalaman.

Pada masa kolonial, pasar ini juga menjadi pusat distribusi barang-barang impor yang dibawa oleh Belanda dan diperdagangkan ke seluruh wilayah Batavia (sekarang Jakarta). Meskipun sudah mengalami berbagai perubahan dan renovasi, Pasar Senen masih menjadi pasar yang ramai hingga saat ini, terkenal dengan berbagai barang murah, terutama pakaian dan barang elektronik.


2. Pasar Beringharjo – Yogyakarta

Pasar Beringharjo adalah pasar tradisional yang terletak di pusat kota Yogyakarta, dan dibangun pada abad ke-19, sekitar tahun 1758, pada masa pemerintahan Belanda. Pasar ini sudah menjadi pusat perdagangan sejak zaman kolonial dan menjadi simbol dari percampuran budaya Jawa dengan pengaruh Belanda.

Pasar Beringharjo terkenal dengan berbagai produk lokal, seperti batik, kain tradisional, rempah-rempah, hingga barang-barang kerajinan tangan. Saat penjajahan Belanda, pasar ini menjadi tempat strategis untuk mendistribusikan barang-barang dagangan dari luar dan dalam negeri. Sekarang, Pasar Beringharjo adalah salah satu pasar paling ikonik di Yogyakarta yang tak hanya menjadi pusat jual beli, tetapi juga destinasi wisata budaya.


3. Pasar Pahlawan – Surabaya

Pasar Pahlawan di Surabaya adalah pasar yang memiliki sejarah panjang, termasuk pengaruh kolonial Belanda pada masa lalu. Pasar ini didirikan pada awal abad ke-20, dan pada masa penjajahan Belanda, pasar ini menjadi pusat perdagangan antara pedagang lokal dan Eropa, dengan komoditas yang diperdagangkan mencakup rempah-rempah dan hasil bumi lainnya.

Pasar Pahlawan kini lebih dikenal dengan pasar tradisional yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari, tetapi bangunan yang ada masih menyimpan banyak elemen arsitektur kolonial Belanda, seperti desain atap tinggi dan lorong-lorong yang lebar, menciptakan suasana yang tetap terasa klasik. Pasar ini menjadi simbol penting dari perjuangan perdagangan dan ekonomi rakyat Surabaya selama masa kolonial.


4. Pasar Cihapit – Bandung

Pasar Cihapit di Bandung adalah pasar tradisional yang dibangun oleh Belanda pada tahun 1850-an. Pasar ini terletak di kawasan yang dulu dikenal sebagai area perdagangan penting bagi masyarakat kolonial. Pasar Cihapit menjadi salah satu pasar yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda untuk memperlancar distribusi barang-barang ke wilayah yang lebih luas di sekitar Bandung.

Dengan desain arsitektur kolonial yang masih terlihat di beberapa bagian bangunan, Pasar Cihapit kini menjadi tempat yang sangat ramai, menjual berbagai barang kebutuhan pokok seperti sayur, buah, dan bahan makanan lainnya. Keberadaannya hingga saat ini menjadikannya saksi bisu perkembangan Bandung dari masa kolonial hingga era modern.


5. Pasar Gede – Solo

Pasar Gede di Solo adalah pasar yang sudah ada sejak masa penjajahan Belanda dan merupakan salah satu pasar utama di kota Solo. Pasar ini dibangun sekitar tahun 1800-an dan dikenal dengan arsitektur klasik bergaya Belanda yang masih dipertahankan hingga kini. Selama masa kolonial, Pasar Gede adalah pusat perdagangan yang penting, menghubungkan pedagang lokal dan Eropa.

Saat ini, Pasar Gede masih menjadi pasar yang sangat ramai dan penuh dengan barang-barang tradisional, seperti kain batik, rempah-rempah, dan makanan khas Solo. Pasar ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat transaksi ekonomi, tetapi juga menjadi tempat wisata sejarah bagi mereka yang ingin mengenal lebih jauh tentang kebudayaan Jawa dan pengaruh Belanda di Solo.

BACA JUGA:  Mengulik Fenomena Pasar Setan: Populer di Kalangan Pendaki Gunung, Mitos atau Fakta?

Share: Facebook Twitter Linkedin
Pasar
2025-02-02 | admin9

Perbedaan Pasar Tradisional dan Pasar Modern, Pahami Keunggulan dan Kelemahannya

Tentunya ada perbedaan pasar tradisional dan pasar modern.Salah satu perbedaan pasar tradisional dan pasar modern yakni sistem jual belinya. Kecuali itu, masih adaperbedaan pasar tradisional dan pasar modern lainnya.

Pasar tradisional yakni fasilitas publik di mana para penjual berkumpul di satu lokasi untuk menjajakan barang dagangannya. Di daerah ini, masyarakat dapat membeli beraneka variasi kebutuhan. Mulai dari bahan-bahan makanan, bumbu masakan, buah, hingga beraneka perlengkapan masak dan makan. Lazimnya Anda dapat menerima barang-barang dengan harga murah di pasar tradisional.

Meskipun semacam itu, kini kian banyak pasar modern yang menambah kompetisi tersendiri. Pasar modern yakni format pasar yang telah memakai teknologi dalam sistem operasionalnya. Bukan hanya itu, pasar modern seperti mini market atau super market juga mempunyai daerah yang lebih bersih dan nyaman. Tidak heran, jikalau sebagian masyarakat lebih memilih belanja di pasar modern.

Baca Juga : Pasar Tradisional: Warisan Budaya yang Masih Ramai Dikunjungi

Kecuali diperhatikan dari konsep dan tampilannya, terdapat beraneka perbedaan pasar tradisional dan pasar modern yang perlu Anda ketahui. Mulai dari keadaan produk yang dipasarkan, pengemasan, harga jual, interaksi pelanggan, hingga sistem jual-beli yang berlaku di kedua variasi pasar ini.

Tentu dengan mengetahui perbedaan pasar tradisional https://jknailsbeauty.com/ dan pasar modern, Anda dapat memahami masing-masing keunggulan dan kelemahannya. Dengan semacam itu, Anda dapat menyesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan ketika hendak berbelanja.

Dari sebagian sumber, berikut kami merangkum perbedaan pasar tradisional dan pasar modern yang perlu Anda perhatikan.

Perbedaan Pasar Tradisional dan Modern: Keadaan Produk, Kemasan, Harga Jual

Keadaan Produk

Perbedaan pasar tradisional dan pasar modern yang pertama dapat diperhatikan dari keadaan produk. Pasar tradisional biasanya mengambil barang dagangan lantas dari pemasok. Lazimnya sayur, buah, daging, ikan, hingga rempah-rempah. Lazimnya barang dagangan ini didapatkan dari pemasok pada dini hari, lalu dipasarkan di pagi hingga siang harinya.

Sementara pasar modern cenderung memperkenalkan barang dagangan dengan stok yang disimpan hingga sebagian hari, karena pasokan barang dagangan memerlukan waktu distribusi yang lebih lama dibandingi pasar tradisional. Karena barang dagangan lebih awet, biasanya bahan-bahan yang kencang basi seperti sayur atau daging disimpan dalam kulkas sehingga dapat bendung lebih lama.

Kemasan

Perbedaan pasar tradisional dan pasar modern selanjutnya berlokasi pada kemasannya. Pasar tradisional biasanya memasarkan barang-barang dagangan tanpa kemasan, seperti sayur, buah, hingga daging. Meskipun, barang dagangan ini didapatkan lantas dalam format utuh dari pemasok sehingga dipasarkan apa adanya.

Sementara pasar modern, menerima barang dagangan dari distributor yang biasanya telah dikemas dengan rapi. Atau jikalau tidak, pihak pengelola pasar modern akan memasarkan barang dagangannya dalam format kemasan, termasuk sayur, buah, dan daging. Ini dijalankan untuk memudahkan pembeli dalam memilih produk.

Harga Jual

Perbedaan pasar tradisional dan pasar modern selanjutnya berlokasi pada harga jual. Di pasar tradisional, biasanya Anda dapat menerima barang dengan harga yang lebih murah. Hal ini tidak lain karena penjual menerima lantas barang dagangan dari tangan pertama yakni pemasok, sehingga harga jual yang ditentukan tidak semacam itu tinggi.

Sementara pasar modern, biasanya barang-barang yang ditawarkan mempunyai harga yang lebih tinggi. Mengingat proses distribusi yang lebih rumit dan biaya yang diaplikasikan untuk mengemas produk. Meskipun mempunyai harga yang lebih mahal, melainkan barang-barang di pasar modern dianggap lebih terjamin kebersihan dan kualitasnya dibanding pasar tradisional.

Share: Facebook Twitter Linkedin