Indonesia dikenal memiliki sejarah panjang dalam dunia perdagangan sejak zaman kerajaan-kerajaan kuno. Di masa lalu, pasar bukan sekadar tempat jual beli, melainkan pusat interaksi budaya, ekonomi, bahkan politik. Beberapa pasar yang ada hingga hari ini adalah peninggalan dari masa kerajaan, menjadi saksi bisu kejayaan Nusantara dalam mengelola perdagangan lokal dan antarwilayah.
Berikut adalah lima pasar peninggalan kerajaan yang masih hidup dan berkembang hingga kini:
1. Pasar Beringharjo – Peninggalan Keraton Yogyakarta
Pasar Beringharjo adalah salah satu pasar paling ikonik di Yogyakarta, yang berdiri sejak zaman Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Nama “Beringharjo” sendiri diberikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I, yang berarti “hutan beringin yang memberikan kehidupan”.
Dulu, kawasan ini adalah hutan beringin yang kemudian dibuka sebagai tempat berkumpulnya masyarakat untuk berdagang. Hingga kini, Pasar Beringharjo tetap menjadi pusat ekonomi rakyat, terkenal dengan penjualan batik, rempah-rempah, hingga kuliner khas Jawa.
2. Pasar Klewer – Keraton Surakarta
Pasar Klewer merupakan pasar tekstil terbesar di Surakarta yang tumbuh pesat di bawah pengaruh Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Letaknya strategis di dekat Keraton, menjadikan pasar ini pusat perdagangan kain batik dan tekstil lainnya sejak abad ke-18.
Pasar Klewer tidak hanya menjadi pusat ekonomi, tapi juga tempat pertukaran budaya antara penduduk lokal dan pedagang dari luar daerah. Hingga kini, Pasar Klewer dikenal sebagai jantung perniagaan batik Solo.
3. Pasar Kotta Lama – Kesultanan Ternate
Di Maluku Utara, Pasar Kotta Lama merupakan peninggalan dari Kesultanan Ternate, yang pernah berjaya sebagai pusat perdagangan rempah dunia. Pasar ini terletak tidak jauh dari benteng dan istana sultan.
Sejak abad ke-16, pasar ini sudah menjadi pusat jual beli pala, cengkeh, dan situs rajazeus online hasil laut. Kehadiran bangsa Portugis dan Belanda sempat mengubah wajah pasar ini, tapi hingga kini, suasana tradisionalnya tetap terasa kuat di tengah perkembangan kota.
4. Pasar Soreang – Kerajaan Sunda
Pasar Soreang yang terletak di Kabupaten Bandung dipercaya sebagai salah satu pasar tua yang berkembang sejak masa Kerajaan Sunda. Wilayah ini dulunya merupakan jalur penting dalam distribusi hasil bumi dari pedalaman ke pelabuhan.
Meski telah mengalami modernisasi, sisa-sisa struktur dan sistem pasar tradisional seperti pembagian los dan blok dagang masih dipertahankan. Pasar ini jadi contoh bagaimana pasar kerajaan bisa bertransformasi mengikuti zaman.
5. Pasar Kranggan – Mataram Islam
Pasar Kranggan di Kota Yogyakarta juga dipercaya sebagai bagian dari sistem perdagangan yang dibangun oleh Kerajaan Mataram Islam. Letaknya yang tidak jauh dari pusat kota menjadikannya strategis bagi interaksi pedagang dari berbagai daerah.
Pasar ini dulunya menjadi tempat transaksi antara penduduk lokal dan pedagang dari luar Jawa, terutama dalam perdagangan bahan makanan dan kerajinan tangan. Hingga kini, Pasar Kranggan tetap aktif, menjual beragam kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
BACA JUGA: 5 Pasar Bekas Peninggalan Koloni Belanda