
Awasi Lonjakan Harga Sembako, TPID Kota Jambi Gelar Sidak Pasar
Kenaikan harga sembilan bahan pokok (sembako) sering menjadi perhatian utama bagi masyarakat, terutama menjelang hari besar atau saat terjadi ketidakseimbangan pasokan dan permintaan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Jambi kembali melakukan sidak pasar (inspeksi mendadak) sebagai langkah preventif dalam mengawasi lonjakan harga dan menjaga kestabilan pasokan barang kebutuhan pokok di pasaran.
Tindak Lanjut Pemantauan Inflasi Daerah
Sidak pasar yang digelar oleh TPID Kota Jambi ini merupakan bagian dari upaya rutin untuk memantau dan mengendalikan slot server jepang inflasi daerah, yang kerap dipengaruhi oleh fluktuasi harga sembako. Menurut Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Jambi, sidak pasar kali ini bertujuan untuk memastikan tidak ada praktik manipulasi harga yang dilakukan oleh pedagang, serta memastikan pasokan barang tetap terjaga dengan baik.
“Inflasi yang tinggi dapat mempengaruhi daya beli masyarakat, terutama pada sembako yang merupakan kebutuhan utama. Kami ingin memastikan bahwa harga sembako tetap terkendali dan tidak memberatkan masyarakat, apalagi menjelang perayaan hari besar,” ujar Kepala Disperdagin Kota Jambi.
Lokasi Sidak: Pasar Tradisional dan Modern
Sidak pasar kali ini dilakukan di beberapa pasar tradisional dan pasar modern yang ada di Kota Jambi, seperti Pasar Angso Duo, Pasar Tembi, dan beberapa pusat perbelanjaan lainnya. Petugas TPID bersama dengan petugas dari kepolisian dan dinas terkait melakukan pemeriksaan langsung terhadap harga jual sembako yang beredar di pasar-pasar tersebut.
Salah satu bahan pokok yang menjadi sorotan utama adalah cabai, beras, minyak goreng, dan telur. Beberapa komoditas ini memang sering mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan, terutama saat terjadi cuaca ekstrem atau adanya gangguan distribusi. Namun, dalam sidak kali ini, TPID Kota Jambi menemukan bahwa sebagian besar pedagang telah menaikkan harga sesuai dengan harga pasar yang wajar, tanpa ada indikasi kenaikan yang sangat tajam.
Langkah-Langkah Pengendalian Harga
Dalam kesempatan tersebut, TPID Kota Jambi juga memberikan imbauan kepada para pedagang untuk tidak melakukan spekulasi harga yang dapat merugikan masyarakat. Selain itu, mereka juga mengingatkan pentingnya menjaga kualitas barang agar konsumen tidak merasa dirugikan.
Salah satu upaya TPID dalam mengendalikan harga sembako adalah dengan melakukan operasi pasar di beberapa titik tertentu. Dalam operasi pasar ini, TPID menggandeng berbagai pihak, seperti distributor dan agen besar, untuk menjual barang dengan harga yang lebih terjangkau. Selain itu, TPID juga mendorong para pedagang untuk memperbarui harga mereka secara transparan agar dapat menghindari praktik monopoli yang merugikan konsumen.
“Langkah-langkah ini diambil untuk memastikan stabilitas harga sembako, sehingga masyarakat tidak merasa terbebani dengan lonjakan harga yang tidak wajar,” kata Kepala TPID Kota Jambi.
Dukungan Masyarakat dan Peran Pemerintah
Pemerintah Kota Jambi mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam mengawasi harga sembako, baik di pasar tradisional maupun modern. Mereka juga mengimbau agar masyarakat melaporkan kepada pihak berwenang jika menemukan pedagang yang memanfaatkan situasi untuk meraup keuntungan berlebih.
“Peran serta masyarakat sangat penting dalam menjaga kestabilan harga sembako. Dengan informasi yang cepat dan akurat, kami dapat segera mengambil tindakan untuk mengatasi permasalahan harga di pasar,” ujar Kepala TPID.
Kesimpulan
Sidak pasar yang dilakukan oleh TPID Kota Jambi ini merupakan langkah strategis dalam memastikan harga sembako tetap stabil dan terjangkau oleh masyarakat. Upaya ini tidak hanya melibatkan pemerintah daerah, tetapi juga pedagang dan konsumen untuk bersama-sama menjaga keseimbangan harga yang wajar. Ke depannya, TPID Kota Jambi akan terus melakukan pemantauan secara berkala untuk mengantisipasi lonjakan harga yang bisa merugikan masyarakat.
Baca Juga: Aroma Rempah di Souq Waqif Doha: Pasar Tradisional yang Menyimpan Waktu

Aroma Rempah di Souq Waqif Doha: Pasar Tradisional yang Menyimpan Waktu
Di tengah hiruk-pikuk modernitas Doha yang menjulang dengan gedung-gedung kacanya, ada sebuah lorong waktu yang tetap berdetak pelan namun mantap: Souq Waqif. Pasar tradisional ini bukan hanya tempat berbelanja, tetapi teater hidup yang mempertahankan denyut budaya Qatar dari masa ke masa. Langkah kaki di atas batu paving yang panas seolah menggiring pengunjung pada zaman sebelum AC dan pusat perbelanjaan serba otomatis menjadi norma. Di sinilah transaksi terjadi bukan sekadar jual beli, melainkan negosiasi rasa dan pengalaman.
Souq Waqif bukan sekadar pasar yang menjual suvenir. Ia adalah tempat di mana aroma rempah dari Iran, Yaman, dan Maroko saling bersaing, tempat di mana kamu bisa mencium kapulaga sebelum melihat wujudnya. Lorong-lorongnya sempit dan meliuk, seolah didesain untuk membuat pengunjung tersesat dengan sengaja. Setiap belokan membuka cerita baru: burung beo Afrika dalam sangkar emas, jubah bersulam dari Suriah, parfum oud dari Arab Saudi yang wanginya mampu bertahan di kulit selama berhari-hari.
Di sini kamu bisa bertemu dengan penjual yang bukan sekadar pedagang, tapi juga penjaga cerita. Ada yang mewarisi kios dari kakeknya, ada pula yang datang dari negeri jauh membawa jepang slot karpet tangan yang ditenun selama berbulan-bulan. Pembeli tidak sekadar menawar harga, tapi juga berbicara soal asal muasal barang, kisah keluarganya, atau bahkan sejarah suku tempat barang itu berasal. Ada kehangatan yang tidak ditemukan di toko berpendingin dengan harga digital.
Salah satu sudut paling menarik di Souq Waqif adalah kawasan makanan tradisionalnya. Di sinilah kamu bisa mencicipi machboos, nasi berempah khas Qatar dengan daging kambing yang dimasak lambat, atau luqaimat, camilan bola-bola adonan yang digoreng lalu disiram sirup kurma. Semuanya dibuat bukan untuk gaya, tapi untuk rasa yang akrab di lidah penduduk gurun sejak zaman unta masih jadi kendaraan utama. Makanannya berat, berani bumbu, dan penuh sejarah.
Tapi bukan berarti Souq Waqif tertinggal zaman. Pasar ini dilengkapi dengan sistem keamanan modern, WiFi gratis, dan bahkan fasilitas untuk turis yang berkunjung dari seluruh dunia. Di malam hari, lampu-lampu gantung kuning keemasan menyala dan bayangan tembok adobe menari di bawah sinar bulan. Suasananya berubah menjadi semacam festival, dengan musik tradisional mengalun dari kafe-kafe terbuka dan aroma shisha menyeruak dari tenda-tenda penuh tawa.
Souq Waqif juga menjadi tempat favorit fotografer. Cahaya alami yang tembus dari celah atap, tekstur batu dan kayu yang kasar, serta wajah-wajah tua yang tidak terganggu kamera, menciptakan komposisi yang tidak bisa dipalsukan. Tiap jepretan membawa narasi, dan tiap narasi lahir dari keaslian yang tidak dibuat-buat.
Pasar ini juga sering menjadi pusat acara budaya dan festival. Dari pertunjukan elang pemburu yang menjadi simbol kebanggaan Arab, hingga parade musik Bedouin yang menggema dari ujung ke ujung, semuanya membaur dalam satu ruang tanpa dinding pemisah antara tradisi dan modernitas. Tidak ada tiket masuk, tidak ada dress code ketat. Yang diperlukan hanya rasa ingin tahu dan waktu untuk tersesat.
Souq Waqif bukan sekadar pasar tua yang dijaga agar tetap hidup. Ia adalah jantung yang berdetak keras di tengah kota yang tumbuh cepat. Ia menyimpan rasa, suara, dan warna yang tidak bisa ditiru oleh pusat perbelanjaan mana pun. Di dunia yang makin homogen, Souq Waqif adalah pengingat bahwa keberagaman tidak hanya bertahan, tapi juga bisa tetap berkembang dan menggoda siapa saja yang siap membuka hati dan hidungnya.
BACA JUGA SELENGEKAPNYA DISINI: Pasar 24 Jam di Phnom Penh: Fenomena Urban dan Gaya Hidup Metropolitan

Pasar 24 Jam di Phnom Penh: Fenomena Urban dan Gaya Hidup Metropolitan
Pasar 24 jam di Phnom Penh telah menjadi salah satu fenomena menarik yang mencerminkan dinamika urban dan kebutuhan masyarakat ibukota Kamboja. Kota ini yang terus berkembang pesat, kini menghadirkan sejumlah pasar yang buka nonstop untuk memenuhi kebutuhan warga dan wisatawan dengan fleksibilitas waktu yang tinggi. Pasar 24 jam bukan hanya tempat jual beli, tapi juga pusat aktivitas sosial dan budaya yang hidup sepanjang malam.
Salah satu pasar 24 jam yang paling terkenal di Phnom Penh adalah Pasar Orussey, meski secara tradisional pasar ini buka sampai malam saja, beberapa area dan kios di sekitarnya mulai mengadopsi jam operasional yang lebih panjang. Selain itu, sejumlah pasar modern dan minimarket di pusat kota juga mulai membuka layanan 24 jam, terutama untuk barang kebutuhan sehari-hari seperti makanan, minuman, dan kebutuhan rumah tangga.
Pasar 24 jam ini sangat penting bagi mereka yang memiliki jadwal kerja tak menentu, seperti pekerja shift malam, pengemudi taksi, atau turis yang tiba larut malam. Mereka bisa berbelanja kebutuhan pokok kapan saja tanpa harus khawatir pasar tutup. Hal ini menjadi salah satu daya tarik kota Phnom Penh sebagai kota metropolitan yang terus bergerak.
Di pasar-pasar ini, pengunjung bisa menemukan beragam produk mulai dari makanan segar, buah-buahan tropis, bahan dapur, pakaian, hingga barang elektronik. Makanan jalanan juga menjadi bagian penting dari pasar 24 jam, dengan penjual yang menawarkan makanan lokal seperti noodles, sate, dan sup khas Kamboja. Keberadaan pasar 24 jam juga mendukung pelaku usaha kecil yang bisa menjual produk mereka di waktu yang lebih fleksibel.
Namun, pengoperasian pasar 24 jam juga menghadirkan tantangan. Masalah keamanan menjadi perhatian utama, mengingat aktivitas di malam hari sering kali rawan tindak kriminal. Pemerintah dan pengelola pasar bekerja sama dengan aparat keamanan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengunjung serta pedagang. Selain itu, pengelolaan sampah dan kebersihan juga menjadi fokus, agar area pasar tetap bersih meski beroperasi nonstop.
Dari segi budaya, pasar 24 jam juga menjadi tempat bertemu dan bersosialisasi, terutama bagi kalangan muda dan pekerja malam. Mereka bisa menikmati suasana pasar yang hidup dengan musik, lampu warna-warni, dan interaksi sosial yang hangat. Ini menambah warna baru bagi kehidupan malam di Phnom Penh yang sebelumnya cenderung sepi.
Selain pasar tradisional, supermarket dan minimarket internasional seperti Lucky Market dan Aeon Mall mulai membuka layanan 24 jam di beberapa cabang mereka. Ini menunjukkan tren modernisasi gaya hidup masyarakat Phnom Penh yang semakin dinamis dan mengglobal.
Secara ekonomi, pasar 24 jam memberikan peluang kerja tambahan bagi masyarakat, baik sebagai pedagang, penjaga toko, maupun pekerja kebersihan dan keamanan. Ini membantu meningkatkan pendapatan warga dan mendukung perekonomian lokal.
Secara keseluruhan, keberadaan pasar 24 jam di Phnom Penh mencerminkan perubahan gaya hidup dan kebutuhan masyarakat urban. Dengan tantangan yang ada, pasar ini terus beradaptasi untuk memberikan pelayanan terbaik bagi warga dan wisatawan. Ke depannya, pasar 24 jam di Phnom Penh slot deposit 5000 diharapkan bisa menjadi model pasar modern yang menggabungkan tradisi, kenyamanan, dan keamanan, serta berkontribusi pada perkembangan ekonomi kota.
Jika Anda berkunjung ke Phnom Penh, jangan lewatkan pengalaman unik berbelanja dan menikmati kuliner di pasar 24 jam yang penuh warna dan semangat ini.
BACA JUGA: Mengenal Pasar Gembrong Jakarta Timur: Surga Mainan dan Perlengkapan Anak

Mengenal Pasar Gembrong Jakarta Timur: Surga Mainan dan Perlengkapan Anak
Pasar Gembrong merupakan salah satu pasar tradisional yang cukup unik dan legendaris di Jakarta, khususnya di wilayah Jakarta Timur. Terletak di Jalan Basuki Rahmat, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, pasar ini terkenal sebagai pusat penjualan mainan anak-anak dengan harga terjangkau dan variasi yang luar biasa banyak. Bagi warga Jakarta dan sekitarnya, Pasar Gembrong bukan hanya sekadar tempat berbelanja, tetapi juga menjadi destinasi nostalgia yang menyimpan banyak kenangan masa kecil.
Keunikan Pasar Gembrong terletak pada fokus dagangannya yang tidak biasa. Jika pasar tradisional umumnya menjual kebutuhan pokok seperti sayuran, daging, dan bahan makanan lainnya, Pasar Gembrong justru didominasi oleh kios-kios mainan, sepeda anak, boneka, mobil-mobilan, hingga peralatan sekolah. Bahkan, ada juga penjual yang menyediakan kostum karakter tokoh kartun, hingga aksesoris anak-anak yang lucu dan berwarna-warni.
Awalnya, Pasar Gembrong hanyalah deretan pedagang kaki lima yang berjualan di pinggir jalan sejak tahun 1960-an. Nama “Gembrong” sendiri konon berasal dari suara alat musik tradisional atau mungkin dari nama mainan kuda gembrong yang dulu banyak dijual di sini. Seiring waktu, pasar ini tumbuh semakin besar dan dikenal masyarakat luas sebagai tempat mencari mainan murah, baik secara grosir maupun eceran. Banyak pedagang dari luar kota pun datang ke sini untuk kulakan mainan.
Namun, perjalanan Pasar Gembrong tidak selalu mulus. Pasar ini beberapa kali mengalami musibah kebakaran hebat, yang terbesar terjadi pada April 2022 lalu. Kebakaran tersebut menghanguskan sebagian besar kios dan rumah warga di sekitarnya. Namun berkat semangat gotong royong, para pedagang dan warga perlahan bangkit kembali. Pemerintah juga turut turun tangan melakukan penataan ulang agar area pasar menjadi lebih rapi dan layak. Kini, area yang dulunya semrawut telah berubah menjadi “Kampung Mainan Gembrong” yang lebih tertata dengan kios permanen dan akses jalan yang memadai.
Berbelanja di Pasar Gembrong memberikan pengalaman yang berbeda. Pengunjung bisa menemukan mainan-mainan populer dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan di pusat perbelanjaan modern. Tak jarang, orang tua datang bersama anak-anak mereka, membiarkan si kecil memilih langsung mainan impiannya. Suasana ramai, suara tawar-menawar, hingga tawa riang anak-anak yang mencoba mainan baru menciptakan atmosfer yang hidup dan hangat.
Pasar ini juga memberi manfaat ekonomi yang besar bagi masyarakat sekitar. Banyak warga yang menggantungkan hidupnya dari berjualan di Pasar Gembrong. Selain itu, keberadaan pasar ini mendukung perputaran barang lokal dan impor, sekaligus membantu pelaku UMKM mainan yang ingin menjual produk-produknya.
Meskipun Pasar Gembrong masih mempertahankan nuansa tradisional, kini banyak pedagang yang mulai mengikuti perkembangan zaman. Beberapa di antara mereka sudah memanfaatkan platform digital https://www.metesupperclub.com/ untuk memasarkan dagangannya secara online. Ini menandakan bahwa pasar ini tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang mengikuti tren dan teknologi.
Bagi wisatawan yang ingin merasakan suasana pasar rakyat Jakarta yang otentik, Pasar Gembrong adalah pilihan yang menarik. Selain berbelanja, pengunjung juga bisa mencicipi jajanan khas Jakarta di sekitar area pasar. Kegiatan ini sekaligus menjadi cara untuk mendukung ekonomi lokal dan melestarikan budaya pasar tradisional yang mulai tergeser oleh modernisasi.
Dengan segala daya tarik dan sejarahnya, Pasar Gembrong bukan sekadar tempat jual beli mainan, tapi juga simbol dari semangat bertahan, kreatifitas, dan kebersamaan masyarakat Jakarta Timur. Di tengah derasnya arus perubahan, pasar ini tetap menjadi tempat yang dicintai banyak orang, baik anak-anak maupun orang dewasa yang ingin menghidupkan kembali kenangan masa kecil mereka.
BACA JUGA SELENGKAPNYA DISINI: 5 Pasar di Jakarta yang Dulu Ramai Kini Sepi Pengunjung